Cerbung Romantis Mr Hero vs Mrs Zero Part ~ 1

Hai hai haii... Admin muncul lagi nih, kali ini cerbung baru yang judulnya Mr Hero vs Mrs Zero part ~ 01 yang masih beberapa part yang sudah ditulis.

Cerbung kali ini masih punya sangkut pautnya juga sih sama cerbung sebelumnya yang baru ending Love at First Sight. Nah untuk yang pengen tau sama cerbung kali ini, Happy reading aja ya guys...

Cerbung Romantis Mr Hero vs Mrs Zero Part ~ 1
Cerbung Romantis Mr Hero vs Mrs Zero Part ~ 1

Mr Hero vs Mrs Zero


“Apa ada masalah Olive?” pertanyaan dari samping membuat Olive sedikit berjengit, kemudian menatap kearah Neza yang berdiri disampingnya dengan pandangan khawatir. Olive tertegun sesaat kemudian menggeleng pelan.

“Tidak ada, aku hanya sedang merasa kesal. Maaf membuatmu ikut membantu pekerjaanku,” balas Olive saat melihat Neza menyusun buku-buku dirak didepannya. Meskipun mereka berdua karyawan ditempat yang sama, tetap saja tugas mereka harusnya berbeda. Karena saat ini tugas Neza seharusnya hanya kasir merangkup menyambut tamu jadi sudah tugas Olive untuk membereskan buku-buku yang baru datang dan disusun ketempatnya semula.

“Tidak apa-apa, karena toko buku sedang sepi sekarang. Dan aku bosen duduk sendirian,” balas Neza sambil mendorong troli buku kederatan rak-rak buku lainnya untuk menemukan tempat yang cocok dengan buku ditangannya saat ini.

“Aku bahkan tidak menyadari kalau ruangan ini sudah sepi sekarang,” ucap Olive perlahan dengan fikiran yang menerawang.

“Kamu tau, aku selalu siap untuk mendengar semua ceritamu,” tawar Neza sambil tersenyum.

“Hari ini benar-benar hari sialku, aku sedikit sanksi apakah ada yang lebih sial dari hari ini sebelumnya,” jawab Olive “Saat kemarin malam aku sakit tapi tetap kupaksakan ikut nonton pertandingan pagi ini disekolah karena tidak mau membiarkan sahabatku nonton sendirian, kemudian aku malah bertemu sama seorang pria mesum yang benar-benar merusak suasana hatiku. Kemudian aku malah terlambat masuk kerja dikarenakan lalu lintas yang macet, membuatku lagi-lagi diomeli sama bos, dan kali ini entah kenapa tiba-tiba saja buku-buku datang dengan lebih cepat dari jadwal seharusnya,” lanjut Olive sambil menghitung kesialan yang dialami menggunakan jarinya.

“Kamu sedang sakit?” tanya Neza dan kali ini justru dengan tangan yang terangkat kearah kening Olive untuk merasakan apakah suhu tubuh gadis itu tinggi. Dan hal itu justru membuat wajah Olive langsung memerah.

“Aku baik-baik saja sekarang...” jawab Olive sambil mundur satu langkah, Neza menarik tangannya kembali kemudian tersenyum.

“Baiklah, jadi siapa pria mesum yang membuatmu kesal. Apakah dia melakukan sesuatu yang buruk?” tanya Neza dan kembali menyusun buku-buku diatas troli kerak didepannya.

“Yahh, hanya beberapa hal dan begitulah...” ucap Olive tidak jelas dan ikut menyusun buku-bukunya. Neza terdiam sesaat sambil berfikir, mungkin memang gadis ini tidak bisa menceritakan masalahnya lebih detail, sementara Olive sendiri justru bertambah kesal pada David karena merebut Kiss Firstnya.

Olive mengingat dengan benar apa yang terjadi siang tadi, saat pria itu dengan lancangnya menjadikannya kambing hitam untuk menghindari gadis yang menurutnya juga pantas untuk dihindari. Namun Olive sendiri tetap kesal dengan sikap pria itu yang seenaknya (Baca Love at First Sight part ~ 09 dan Love at First Sight part ~ 10).

Setelah membuatnya terdiam untuk sesaat, Olive memutuskan untuk pergi namun ia masih sempat kembali setelah beberapa langkah menjauh. Tentu saja untuk menampar pria itu, meskipun ia merasa tamparannya tidak dengan tenaga penuh ~ karena keadaannya yang sedang syok ~ namun itu bisa membuat pria itu sadar bahwa ia bukan gadis sembarangan.

Olive sendiri baru pertama kali bertemu dengan pria bernama David yang sebelumnya ia kenal hanya dari cerita Devi ~ Sahabatnya ~ dan mengingat dari cerita Devi, seharusnya ia yakin kalau David menyukai Devi, namun kenapa malah ia yang dicium karena terganggu dengan gadis yang terus mengikutinya. Benar-benar pria menyebalkan dan seenaknya. Olive sendiri sudah tidak sabar untuk pulang dari kerja paruh waktunya untuk segera menemui Devi dan menumpahkan semua kekesalannya pada sahabatnya itu.

Setidaknya hal itu sudah bisa terlaksana jika saja hari ini ia bisa bolos, tapi mengingat buku-buku baru yang datang lebih cepat dari jadwal ini membuatnya mengurungkan niatnya, setidaknya ia masih punya rasa kasihan pada teman kerjanya yang pasti nanti bisa membuat pria itu kesusahan. Melihat saat ini Neza membantunya sedikit membuat Olive tersenyum, untungnya pria ini juga cukup bertoleransi dengan kebaikan hatinya yang tidak membuat pria ini bekerja sendirian bukan?

Mr Hero vs Mrs Zero


David merebakan tubuhnya diranjang kamar setelah melemparkan tasnya sembarangan. Tubuhnya benar-benar lelah kali ini, selain karena kalah dalam pertandingan prsahabatan melawan SMA Mawar juga mendapat tamparan dipipi kirinya. Perasaan lelah ini berujung membuatnya lebih kesal, penolakan gadis itu tentu saja tidak bisa ia maklumi meskipun sedikit hatinya membenarkan tingkah gadis itu.

David menyentuh pipi kirinya yang masih terasa sedikit berdenyut. Dibandingkan dengan pukulan yang sering diterimanya, tamparan dari gadis yang tenaganya entah terserap kemana memanglah bukan apa-apa. Namun karena ulah gadis itu justru membuat Nita semakin mengejarnya. David sendiri sebenarnya kesal saat mendengar gadis itu mengatakan bahwa ia jatuh dua kali dalam pertandingan. Meskipun kenyataannya memang seperti itu, namun tetap saja kesan pertama yang didapat dari gadis itu membuatnya punya dendam tersendiri.

Meskipun perasaannya kesal, namun bibir gadis itu terasa lembut walau hanya menempel sebentar, mengingat ini bukan kali pertama ia melakukannya, tetap saja gadis ini terasa berbeda. Tanpa sadar, David menyentuh bibirnya sendiri dan dari sudut bibirnya tampak membentu sebuah senyuman.

“Aku menginginkan gadis itu,” ucap David dengan senyuman yang semakin melebar, namun bukan dalam artian yang bagus. Karena dalam hati pria itu memiliki dendam tersendiri, sebagai pria yang terkenal playboy dikelasnya, penolakan terasa semakin menarik dan membuatnya tertantang.

Mr Hero vs Mrs Zero


“Siapa gadis itu vit?” tanya Dion setelah melihat David muncul diambang pintu, dari raut wajahnya sepertinya pria itu sedang senang.

“Bukan siapa-siapa,” jawab David masih dengan senyuman misteriusnya. Ia baru kembali dari ~ ngobrol singkatnya ~ bersama Devi. Meskipun sebenarnya justru gadis itu sedang mengancamnya karena sembarangan mencium sahabatnya yang baru ia tau bernama Olive. (Baca Love at First Sight part ~ 11)

“Melihat dari tindakannya yang jelas terlihat marah itu, sepertinya itu bukan sekedar bukan siapa-siapa. Apakah gadis itu salah satu seseorang yang patah hati karenamu?” tanya Hendra ikutan nimbrung.

“Wahh, kali ini tahan berapa hari?” tambah Dion sambil menyeringai, mengingat sahabatnya yang satu ini bukanlah seseorang yang bertahan lama dengan pacarnya.

“Sudah aku katakan dia bukan siapa-siapa,” jawab David sambil melangkah kekursinya untuk mengambil tas ranselnya yang masih tergeletak diatas meja kemudian kembali melangkah keluar.

“Mau kemana kamu?” tanya Dion.

“Mencari suasana baru, buatkan surat izin untukku ya. Seperti biasa, kuserahkan padamu untuk alasan apapun yang akan kamu berikan kali ini,” jawab David sambil menoleh walau tetep melangkah.

“Bagaimana bisa? Ini sudah kesekian kalinya kamu...” ucapan Dion terhenti saat David mengangkat sebelah tangannya tanda tidak perduli kemudian malah menghilang dibalik pintu. Dion menoleh kearah Hendra yang hanya mengangkat bahu membalasnya.

Sudah lama menjadi sahabat pria itu tetap tidak membuat Dion dan Hendra mengerti akan tingkah David, bahkan ia cukup sanksi apakah pria itu membawa buku pelajarannya dalam tas yang selalu dibawanya kesekolah. Hampir 4 dari dalam seminggu pria itu tidak masuk dijam terakhir, sementara dua hari lainnya terkadang malah tidak masuk sama sekali. Karena meskipun wujudnya ada tetap saja ia akan tidur dipojok belakang ruang kelasnya. Itu bisa dikatakan tidak hadir bukan?

Dan semua guru disekolah bahkan sudah angkat tangan akan ulahnya, mengingat ia termasuk salah satu pelajar yang memiliki orang tua terpandang. Tentu membuat semua guru yang merasa hal ini tidak pantas tetap tidak bisa berbuat apapun. Setidaknya pria itu tetap berbicara sopan kepada semua guru yang ditemuinya bahkan nilai pelajarannya juga tidak buruk.

Mr Hero vs Mrs Zero


Olive melangkahkan kakinya keluar dari ruang kelas setelah membereskan peralatan sekolah Devi. Entah kemana gadis itu setelah istirahat selesai, mengingat gadis itu yang tampaknya masih kesal pada David atau siapapun nama pria itu membuat Olive bertanya-tanya sendiri, apakah Devi menemui David seperti ancamannya kemarin.

Mengingat tingkah pria itu yang sepertinya sedikit ‘Gila’ membuat Olive khawatir. Bagaimana jika hal buruk terjadi pada sahabatnya. Dan Olive sendiri akan memastikan untuk membuat perhitungan pada pria itu jika hal itu sempat terjadi.

Langkah Olive terhenti saat melihat sosok yang berdiri disamping gerbang sekolahnya. Pria itu tampak berbeda dari beberapa siswa dan siswi yang keluar dari sekolahnya. Mengingat seragam pria itu tidak sama dengan seragam miliknya membuatnya lebih menarik perhatian. Dan dari kejauhan saja Olive sudah menyadari sosok yang berdiri disana.

Sebelum Olive sempat berfikir apa yang sebaiknya ia lakukan, David menoleh kearahnya. Dan senyuman langsung merekah dari bibirnya melihat Olive yang terhenti tidak jauh darinya yang membuat Olive sendiri yakin bahwa pria itu sengaja menunggunya. Atau menunggu apapun informasi yang bisa ia dapat darinya, Olive sendiri menjadi bertanya-tanya, kalau pria itu kesini mungkin karena Devi, itu artinya Devi tidak menemui pria itu tadi. Jadi dimana gadis itu sekarang? Kekhawatiran langsung menyelimuti dirinya. Dan dalam hati ia langsung berharap, mungkin saat ini ia harus lebih mengkhawatirkan dirinya sendiri melihat sosok David yang berdiri menunggunya dengan senyuman yang justru malah membuatnya semakin cemas.

Bersambung...

lanjut Ke Mr Hero vs Mrs Zero part ~ 02

Detail cerita Mr Hero vs Mrs Zero

Tidak ada komentar:

Posting Komentar