Cerpen Cinta Sweety Heart Part~07

Nah kelanjutan cerpen Sweety heart muncul nih, setelah sebelumnya curcol nggak jelas akhirnya sekarang bisa dilanjutin lagi, yahh walau masih seperti sebelum-sebelumnya. Penulis amatiran yang bener-bener belum mahir dan masih jauh dari kata sempurna. (Cielah, sok puitis pulak).

Ya udah langsung saja, yang udah penasaran lanjut ngebacanya. Buat part sebelumnya, nih admin kasi lingnya. Klik aja disini... cekidot...

Cerpen Cinta Sweety Heart Part~07
Sweety Heart

“Kamu fikir, apa yang sedang kamu lakukan Ha?!” bentakan itu membuat Savira yang menutup matanya langsung memperhatikan keadaan sekitar dan kaget begitu melihat Farel yang sedang mencekal tangan gadis yang tadi ingin menamparnya, gadis itu terlihat sama kaget nya beserta kedua temannya.

“Fa Farel… Ini hanya…” gadis itu tidak bisa menyelesaikan ucapannya begitu melihat raut marah diwajah Farel dan dengan gugup mundur tiga langkah setelah Farel menghempaskan tangannya. Farel meraih tangan Savira dan menariknya hingga tubuh gadis itu berdiri dibelakangnya.

“Kalian nggak ada hak untuk mengganggunya!” bentak Farel lagi dan kali ini benar-benar membuat Savira yang berdiri dibelakangnya bergidik ngeri, ini pertama kalinya ia melihat Farel semarah itu, apa jangan-jangan karena dirinya ya?

“Maaf… Kita cuma bicara aja sama dia kok, kenapa dia bisa pacaran sama kamu Rel,” jawab gadis itu masih dengan disertai ketakutan.

“Jadi begini cara kalian untuk bicara?” sindir Farel yang mampu membuat gadis itu takut.

“Kamu kenapa lebih memilih dia sih, aku yang sudah dekat denganmu sejak pertama kali kamu disini kan? Dan sekarang, gara-gara dia kamu bahkan tidak pernah menegurku. Kamu mencampakkanku gegara dia kan?” akhirnya gadis itu berani untuk menatap Farel untuk pertama kalinya setelah dari tadi hanya menunduk karena takut.

“Aku pacaran sama dia, itu sama sekali tidak ada hubungannya sama kamu ya. Dan terlebih lagi, aku menjauhi mu bukan karena Savira. Mira, denger ya. Aku sudah dari dulu tidak pernah suka denganmu, bahkan sebelum maupun setelah aku pacaran sama savira. Ngerti kamu!” kembali Farel membentak gadis yang dipanggil Mira itu dengan emosi yang jelas ketara, membuat Mira menatapnya tanpa bisa berkata-kata lagi. Kemudian Farel melangkah mengajak Savira untuk pergi.

“Tapi Rel…” tahan Mira sebelum Farel benar-benar meninggalkannya.

“Ah iya, hampir lupa,” kata Farel sambil membalikkan tubuhnya “Aku akan mengatakan satu hal denganmu dan tolong kamu dengar kan baik-baik. Aku sama sekali tidak akan pernah tertarik sama kamu. Tidak akan pernah,” lanjutnya dan sebelum kemudian melangkah tanpa menoleh lagi, meninggalkan Mira dan kedua temannya tanpa bisa menahannya kembali.

Farel membawa Savira keatap gedung dimana mereka biasa menghabiskan waktu berdua, entah hanya untuk melakukan perdebatan atau hanya untuk sekedar saling meledek. Kali ini Farel juga membawanya kesana, dalam hati Savira berguman. Kenapa pria itu suka sekali mengajaknya kesana, cukup aneh namun dia belum sempat untuk menanyakannya. Dan sepertinya ia akan menanyakan hal itu sebelum ia kembali melupakannya.

“Maaf…” ucap Farel sebelum Savira menanyakan apa yang ada dalam fikirannya, membuat kerutan didahi Savira karena bingung. Lalu ia menatap kearah Farel “Aku minta maaf, karena gegara aku kamu jadi mendapat masalah,” lanjutnya menjelaskan.

“Bukannya kamu yang sudah menyelamatkanku ya?” tanya Savira mengingat Farel yang membuat tamparan itu tidak ia rasakan.

“Tapi itu terjadi karena aku bukan?” balas Farel sambil menunduk, merasa bersalah. Baru kali ini Savira melihat betapa menyesalnya pria itu, dan entah kenapa itu membuatnya merasa tidak enak sendiri. Anehnya, ia tidak ingin Farel merasa bersalah sampai seperti itu.

“Aku tidak apa-apa, tenang saja. Justru kamu yang sudah menyelamatkanku, terimakasih ya,” kata Savira berusaha untuk membuat Farel merasa lebih baik.

“Tapi…”

“Iyya memang sih, kamu yang membuat hal itu terjadi. Tapi aku baik-baik saja, dan kamu datang disaat yang tepat. Yaahh, begini lah nasib jadi pacar idola kampus,” jawab Savira sambil bejalan kedepan dengan perlahan. Membuat Farel menatapnya, lalu mengikuti langkah Savira tanpa mengatakan sesuatu hanya menatapnya saja. Membuat Savira merasa aneh sendiri dan balas menatap Farel bingung “Kenapa? Apa kah ada yang salah?” tanya gadis itu.

“Apakah itu artinya kamu tidak mempermasalahkan tentang status pacaran kita lagi?” Farel balas bertanya yang lagi-lagi membuat Savira kaget mendengarnya dan bingung harus menjawab apa sementara Farel sendiri tampak tersenyum menggoda.

“Itt ittuu… eee itu.. tidak begitu maksudku. Hanya saja, kamu selalu mengatakannya begitu bukan?” Savira berusaha membela diri.

“Yahh, tapi sejauh ini kamu tidak pernah bisa menerimanya. Dan ini kedua kalinya kamu mengakuinya sendiri, apakah itu artinya sekarang kamu sudah menaggapku pacar?” tanya Farel sambil tersenyum menang.

“Tidak,” bantah Savira malu “Aku tidak pernah menjadi pacarmu, ah sudahlah aku mau pulang saja.” Lanjutnya dan dengan segera melangkah meninggalkan Farel yang masih melihatnya dengan senyuman, kemudian melangkah pergi mengikuti gadis itu. Sepertinya sedikit demi sedikit ia bisa membuat gadisnya menatapnya kembali. Langkah yang bagus bukan?

Cerpen Sweety Heart


Savira merebahkan tubuhnya diranjang kamar, fikirannya melayang entah kemana. Ia heran, begaimana bisa hanya butuh waktu kurang dari Satu bulan, Farel sudah bisa membuatnya melupakan Dirga. Padahal dia sudah Menyukai pria itu sejak lama. Kenapa cinta yang ia punya bisa secepat itu terlupakan karena kehadiran Farel, bahkan sepertinya ia merasaka sudah terbiasa disekeliling pria itu.

“Apa mungkin aku udah jatuh cinta sama Farel ya??” bisik hatinya sendiri “Ahh tidak, tidak, tidak,” kata Savira sambil menggeleng-geleng kan kepalanya “Ini hanya karena pria itu selalu bersamaku disaat aku sedang membutuhkan seseorang, jadi pasti hanya karena aku sudah terbiasa. Bukan karena aku mencintainya. Iya, pasti hanya karena itu,” lanjutnya dengan tegas. Dan tiba-tiba hanphone nya bordering sekali tanda pesan masuk. Savira meraihnya dan membaca pesan singkat itu.

”Ada yang ingin aku katakana padamu, temui aku di Mega Mall sekarang,” isi pesan yang tertera nama Farel disana. Savira mengerutkan keningnya bingung, ia baru saja sampai dirumah. Bahkan Farel sendiri yang sudah mengantarnya, bagaimana bisa pria itu mengajaknya bertemu hanya dalam waktu kurang dari 1 jam?

”Baiklah” walaupun bingung, Savira tetap menyetujuinya dan menyakinkan dirinya sendiri, ini hanya karena ia merasa perlu berterima kasih pada pria itu. Bagaimanapun juga kehadiran pria itu selama ini sudah membuatnya melupakan rasa suka nya pada Dirga, yang itu artinya sudah menyelamatkannya dari hancurnya persahabatan yang ia miliki.

Tanpa menunggu balasan dari Farel, Savira beranjak dari ranjangnya dan meraih handuk untuk segera mandy. Kemudian bersiap-siap untuk menemui Farel di Mega Mall, jarak dari rumahnya ke tempat itu tidak lah terlalu jauh. Jadi ia memutuskan untuk berjalan saja, sambil menikmati suasana alam sekitar. Untuk itu ia memilih menggunakan sepatunya, Savira melihat keluar dan sadar bahwa sepatunya basah. Setelah difikir-fikir, tadi sepulang dari kampus ia memang mengalami beberapa hal yang menjengkelkan. Karena saat itu kakaknya sedang mencuci motor dan dengan sengaja menyiramnya dengan alasanan dirinya bau setelah kepergian Farel.

Difikir-fikir lagi, alasanan yang benar-benar tidak masuk akal. Savira kembali masuk kekamarnya, sepertinya ia mempunyai sepatu cadangan dilemari pribadinya. Setelah ia memastikan bahwa yang ia inginkan ketemu, Savira tersenyum senang dan siap menutup lemarinya kembali sebelum kemudian tatapannya terhenti disebuah kotak yang tak jauh darinya. Keningnya sedikit berkerut dan bingung dengan kotak yang ia temukan, tidak ingin memperpanjang rasa penasarannya, Savira meraih kotak yang berada tak jauh darinya dan dengan perlahan membuka isinya.

Savira mengecek satu-satu barang yang ada didalam kotaknya, rantai berliontine bintang, penjepit rambut kupu-kupu, selembar amplop dan satu album berukuran kecil. Masih dengan perasaan bingung Savira membuka lembar pertama pada album, dan membaca kalimat yang tertera disana My Sweety Heart dan lembar kedua terdapat seorang gadis kecil yang manis dengan nama dibawahnya Savira imut kemudian disampingnya seorang pria kecil yang gendut dengan nama dibawahnya Farel gendut. Savira meraba kedua Foto itu dan masih belum mengingat apa yang terjadi.

Lembar kedua dibuka, dan kali ini foto gadis kecil dan pria kecil tadi sedang bermain ditaman, lalu pria kecil itu memakaikannya sebuah kalung, pria kecil itu memberikan sang gadis kecil sebuah jepit rambut, kemudian foto selanjutnya gadis kecil itu duduk disebuah ayunan dengan senyuman yang mengembang saat sang pria membantunya untuk berayun. Dan banyak lagi foto-foto dengan objek pria kecil itu dan gadis kecil yang sama.

Foto terakhir yang ia miliki adalah sang gadis kecil memberikan sebuah syal dengan motif yang manarik disekelilingnya. Tanpa sadar air matanya menetes dan kejadian demi kejadian berkeliaran dalam ingatannya. Ia ingat kejadian itu, ia ingat disaat ia memberikan syal yang ia sulam sendiri untuk Farel. Ia ingat saat pria itu memberikan hadiah untuk nya, dan ia juga ingat saat pria itu memberikan sebuah amplop sebelum ia meninggalkan dirinya untuk mengikuti orang tua nya pindah ke Amerika.
Savira membuka Amplop yang masih tersisa dan membaca isinya, kembali air matanya mengalir tanpa bisa dibendung lagi. Bagaimana bisa ia melupakan semua itu, bagaimana bisa ia sama sekali tidak mengingat Farel lagi, walaupun berat badan Farel mungkin sudah jauh lebih baik, tapi bukan berarti ia bisa melupakan semua kenangan yang ia miliki, kenangan bersama orang yang ia cintai sejak dulu dan ia putuskan menjadi pasangan hidupnya. Meskipun saat itu usianya masih bisa dibilang anak-anak, (Tidak untuk ditiru Hohohoho).

Hei Jelek, nggak usah cemberut dan nangis terus begitu. Aku hanya pergi sebentar, dan saat sudah besar nanti aku akan kembali untuk mu. Saat aku kembali dan bisa bertemu denganmu, aku pastikan kamu akan menjadi milik ku sepenuhnya. Jangan sampai tergoda sama pria lain dan tetaplah menjaga hatimu, atau seandainya pun kamu sudah bersama orang lain, aku tetap akan merebutmu kembali. Bagaimana pun aku sudah berjanji bahwa kamu adalah pasangan hidupku, sampai ketemu lagi nanti. Dan sampai saat itu tiba, aku akan berusaha berubah sebaik mungkin agar bisa serasi bersamamu,

Isi pesan yang berada disurat yang berada didalam amplop, kemudian dibawah kertas itu bertulisan nama Farel, Savira memeluk surat yang sempat ia lupakan, dari dulu pria itu memang suka seenaknya. Pertama kali bertemu dengan pria itu saat masih kecil juga dengan seenaknya dia mengatakan kalau mereka harus pacaran, walau pertemuan mereka hanya singkat. Namun, 1 bulan mampu membuatnya jatuh cinta pada pria itu, saat itu Farel kecil datang ketempatnya mengunjungi nenek nya saat liburan sekolah, dan seharusnya pria itu kembali dalam waktu dua minggu, tapi Farel menundanya selama 1 bulan dan memberikan berbagai macam kenangan untuknya.

Dan kali ini, pria itu kembali. Pria itu kembali mengulang semua kenangan yang pernah mereka lakukan, mulai dari mengakui bahwa ia adalah pacarnya, membuatnya melupakan orang yang sempat singgal dihatinya, kemudian menyelamatkannya dari beberapa masalah, dengan cepat Savira keluar dari rumahnya. Ia harus menemui pria itu, harus. Sambil berlari sesekali Savira mengusap air matanya, betapa menyakitkannya pria itu selama ini karena dirinya. Dan kenangan demi kenangan kembali muncul diingatannya seperti memutar kaset DVD, semua terbayang jelas.

Dengan semua fikiran yang berkecamuk didalam ingatannya, kondisinya yang sedang terguncang, ingatannya yang baru muncul, Savira sama sekali tidak menyadari sekitarnya. Yang ia tau hanya, ia harus segera menemui pria itu di Mega Mall, tampat dimana pria itu mengajaknya bertemu. Tak jauh darinya, bangungan Maga Mall sudah tampak didepannya, dan Savira langsung menyebrangi jalan raya untuk mencapai tempat itu.

“Savira Awaass…” teriakan yang mampu menarik Savira kedalam alam sadar membuatnya menghentikan langkahnya dan tampak tidak jauh darinya sebuah mobil melaju dengan kencang, Savira yang kaget dengan itu hanya mampu menjerit keras, dan sebelum mobil itu benar-benar menabraknya. Seseorang sudah mendorongnya terlebih dahulu, membuatnya terjatuh dan menyebabkan beberapa luka siku tangannya, kemudian barulah ia melihat kesekeliling. Tampak beberapa orang sudah menghampiri sesosok pria yang tergeletak dijalan. Kaget, Savira melangkah mendekati pria itu dan air mata tidak bisa ditahan lagis saat menyadarai Farel yang sudah berlumuran darah.

“Farel… Bangung… Farel…” teriak Savira sambil mengguncang-guncangkan tubuh Farel, dan beberapa orang yang berada disekelilingnya tampak sibuk membicarakannya kemudian terdengar seseorang yang menelepone ambulans, Savira masih tidak bisa fokos saat Ambulans membawa Farel pergi, membantunya untuk berdiri dan kemudian tiba-tiba semuanya gelap.

Bersambung…

Detail Cerpen
  • Judul cerpen: Sweety Heart
  • Penulis: Mia Mulyani
  • Panjang: 1.817 word
  • Genre: Remaja, Romantis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar