Cerbung Romantis Mr Hero vs Mrs Zero ~ 07

Satu dua tiga, lirik kiri kanan dulu apakah ada yang nungguin ini cerbung satu yang belum menemukan titik terang dalam endingnya. Cerbung Romantis Mr Hero vs Mrs Zero part 07 yang satu ini memang sebenarnya sudah ada stanby dilaptop, tapi sepertinya sifat malas admin lagi kambuh, jadi ya begitu tetep terabaikan.

Nah sekarang, mumpung ini sepertinya lagi baik jadi admin posting aja, untuk yang sudah nungguin monggo dilanjut, jangan lupa lirik juga part sebelumnya ya, Cerbung romantis Mr Hero vs Mrs Zero part 06, Happy reading...

Cerbung Romantis Mr Hero vs Mrs Zero ~ 07
Cerbung Romantis Mr Hero vs Mrs Zero ~ 07

Mr Hero vs Mrs Zero


David melangkah menuju kursinya dan melemparkan tasnya sembarangan, tampilannya tampak lusuh dari pada biasanya, Dion dan Hendra langsung mendekat kearahnya, tepat saat David duduk sembarangan dikursinya kedua sahabatnya melakukan hal yang sama. Baju pria itu jelas tidak dimasukkan dan bahkan tidak dipasang kancingnya, namun begitu pria itu juga mengenakan kaos hitam.

“Kemana saja kamu? Tumben hari ini datang lebih cepat, biasanya jam pelajaran kedua baru nongol. Ini kan hari senin, upacara bendara baru saja selesai,” tanya Dion kearah sahabatnya sambil menyodorkan sekaleng minuman yang tadi dibelinya selesai upacara.

“Dan tampilanmu juga kusut banget, kesembet setan mana? Masih kesel gara-gara dua hari ini kalah balapan ya?” balas Hendra sambil meraih sekaleng minuman dikantong plastik didepan Dion.

“Aku sedang ingin sendiri,” ucap David dingin, meskipun begitu pria itu tetap meraih sekaleng minuman yang tadi disodorkan Dion.

“Yee udah kayak cewek aja nih anak. Pake acara sensitif segala, ini masih bulan Agustus loh, masa dingin sekali sikapmu,” balas Hendra asal, Dion melirik kearahnya sekilas namun kemudian kembali melirik kearah David.

“Apakah ini karena gadis itu?” tanya Dion yang langsung mendapat lirikan tajam dari David membuat kedua sahabatnya langsung yakin kalau tebakannya benar.

“Wahh, ternyata ada juga yang tidak bisa kamu taklukan.” Komentar Hendra yang malah tidak bisa menahan tawanya “Sudahlah, toh gadis lain masih banyak yang mau sama kamu. Biarkan saja gadis itu,” lanjutnya.

“Benar kata Hendra, dia juga nggak cantik-cantik amat kok. Tapi aku penasaran, apa yang ia katakan untuk menolakmu sampai membuatmu berantakan begini?” tanya Dion “Atau jangan-jangan dua hari ini kamu juga kalah balapan gara-gara kepikiran hal itu?” tebak nya lagi yang kali ini membuat tatapan David kembali kearahnya.

“Wahh David, kamu tidak beneran jatuh cinta dengan gadis itu kali ini kan?” ucap Hendra langsung yang kali ini membuat tatapan tajam menjadi terjurus kearahnya, membuat Hendra yang baru pertama kali melihatnya menjadi merinding, kemudian David berdiri yang makin membuat Hendra kali ini asli takut, apakah ia akan dipukul?

Tapi kemudian pria itu malah menggeser kursinya dengan kasar dan mengambil tasnya perlahan ia melangkah keluar, bahkan tidak membiarkan sahabatnya untuk menahannya pergi, Dion mendekat kearah Hendra dan menatapnya sementara Hendra juga melakukan hal yang sama.

“Dia tidak membantah kalau dia jatuh cinta beneran sama tuh cewek,” ucap Dion yang langsung mendapat anggukan dari Hendra, kemudian keduanya kembali memperhatikan David yang terus melangkah pergi dengan pandangan yang sulit diartikan, bahkan sahabatnya sendiri merasa sangksi apakah selama ini meskipun sering gonta ganti pacaran pria itu mengenal kata cinta.

Mr Hero vs Mrs Zero

Olive melangkahkan kakinya keluar kelas sendiri, seperti biasa ternyata Devi masih juga menghindar terbukti dengan gadis itu yang sudah tidak berada disekolah bahkan bel belum lama selesai berbunyi. Olive masih melangkah sendiri saat memasuki halaman sekolahnya dan melihat Revan yang berjalan bersama Aura, gadis itu masih juga kecentilan sama Revan, Olive menghembuskan nafasnya berat. Yahh dia tidak seharusnya ikut campur bukan?

Olive menghentikan langkahnya saat tiba dihaltle bus, gadis itu duduk disalah satu kursi dan mengeluarkan handshet dari tasnya, saat gadis itu memasangnya dan menatap kedepan barulah ia melihat siapa yang melewati tepat didepannya. Tampak David bersama seorang gadis yang tidak dikenalnya berboncengan menggunakan motornya, bahkan pria itu membawa motornya perlahan, Olive sendiri yakin bahwa David sama sekali tidak menoleh kearahnya meskipun pria itu menggunakan helm.

Tanpa sadar Olive berdiri dari duduknya dan memperhatikan kepergian David, gadis itu tidak mengucapkan sepatah katapun namun jelas fikirannya mendadak tidak sedang baik-baik saja. Ini kali pertama Olive melihat David lewat didepannya tanpa menyapanya, Olive berfikir sesaat kemudian ia menghembuskan nafas berat lalu kembali ketempat duduknya menunggu bus yang akan membawanya ketempat kerja.

Perlahan ia menyadari bahwa pria yang melewatinya berhelm, dan ia merasa aneh pada dirinya sendiri yang menyakini bahwa pria itu adalah David yang bersama seorang gadis, heran akan dirinya sendiri. Bahkan pria itu tidak menunjukkan wajahnya. Olive berusaha keras menyakinkan diri bahwa pria itu bukanlah David. Namun tetap saja tiba-tiba terasa ada yang menyusup dalam dadanya yang terasa sakit.

Mr Hero vs Mrs Zero

Lagi-lagi Olive diharuskan untuk melihat David yang kini sedang duduk disalah satu kursi toko bukunya dengan buku ditangan, namun kali ini pria itu bahkan tidak mengenakan seragam sekolah seperti biasanya, bahkan pria itu duduk berdua dengan seorang gadis yang sedang menikmati membaca buku ditangannya. Pria itu bahkan tidak malu-malu untuk merangkul gadisnya ditempat umum namun tetap dengan posisi membaca buku.

Olive meletakkan buku ditangannya kerak dengan sedikit kasar dan menggerutu. Bagaimana bisa pria itu berubah 180 derajat dan langsung seolah tidak mengenalinya, bahkan pria itu tidak melirik kearah Olive sama sekali. Olive berusaha keras untuk menghilangkan bayangan David dalam fikirannya, namun semakin ia fikirkan pria itu malah semakin gencar berkeliaran dalam ingatannya. Olive menghembuskan nafas berat, kesal akan sikap pria itu yang seenaknya saja. Saat fikirannya berusaha mati-matian untuk membenarkan sikapnya beberapa hari lalu dan membuktikan bahwa sikap pria itu kali ini adalah benar perkiraannya tentang keplayboyan David namun entah kenapa sedikit hatinya mengatakan bahwa sikap pria itu karena tersinggung akan ucapannya.

“Awas, buku-buku ini bisa berterbangan saking kerasnya kamu menghembuskan nafas,” ucap Neza sambil tersenyum. Olive menoleh dan lagi-lagi pria itu membantunya membereskan buku-buku kebarisan rak didepannya.

“Aku baik-baik saja,” ucap Olive sebelum Neza menanyakan keadaanya, Neza meliriknya sesaat kemudian kembali tersenyum. Jelas sekali dari raut wajah gadis itu bahwa ia sedang kesal, namun mengingat saat ini Olive mengatakan baik-baik saja Neza juga tidak bisa membantah, sekilas ia melirik kearah pria yang beberapa waktu lalu terus menatap Olive seolah tampa bosan kali ini malah bersama seorang gadis.

“Aku ketoko sebelah sebentar, mau titip air minum?” tawar Neza setelah terdiam sesaat. Olive mengangguk mengiyakan kemudian Neza segera berlalu pergi, Olive melanjutkan pekerjaannya kembali, meskipun rasa kesal masih ia rasakan. Entah kenapa ia ingin sekali melempar pria itu keluar kalau saja ia diizinkan berlaku kasar ditoko milik bosnya.

Tak lama kemudian Neza kembali dengan kantong ditangannya, pria itu meletakkan kantong plastik dikursi kasir dan membawa dua kaleng minuman kearah Olive, setelah memberikan sekaleng minuman kearah Olive, Neza juga meminum minuman kaleng ditangannya, kemudian ia kembali membantu Olive membereskan buku-buku dan mengajak gadis itu mengobrol ringan.

Olive sangat beruntung saat Neza membuat fikirannya sedikit terhindar dari David sebelum kemudian pria itu kembali menghancurkan kesenangannya. Terbukti dengan David yang kini berada dimeja kasir dan memencet bel diatas meja, memaksa Neza untuk melayaninya. Tidak ada expresi dalam wajah pria itu membuat Olive bertanya-tanya apa yang ia lakukan, namun kemudian ia melihat pria itu sedang membawa buku ditangannya. Saat Neza menghampirinya dan tampak mereka membicarakan sesuatu.

Olive tidak mendengar ucapan keduanya, namun ia melihat David merogoh sakunya dan membayar dikasir dengan buku ditangannya, ini kali pertama pria itu membeli buku ditoko bukunya. Meskipun dinamakan toko buku, namun juga merangkup perpustakaan. Karena ada beberapa yang hanya datang untuk membaca, jelas tidak dilarang kalau saja ingin menghabiskan waktu berlama-lama ditoko buku.

Tanpa sadar gadis itu mencibir sekilas, dan kali ini ia benar-benar yakin kalau David memang sengaja melakukannya. Meskipun merasa sikap David benar-benar kekanakan namun gadis itu juga sekilas tersenyum. Jelas bahwa pria itu menunggu permintaan maaf darinya bukan? Olive menggeleng sekilas kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Mr Hero vs Mrs Zero

Sudah hampir 4 hari David masih melakukan hal yang sama, pria itu akan lewat didepan Olive saat pulang sekolah dan terus menghabiskan waktunya ditoko buku sampai Olive pulang namun bedanya pria itu akan bersama seorang gadis dan sengaja memperlihatkan kemesraannya. Bahkan pria itu membawa gadis berbeda setiap harinya. Olive sendiri merasa risih dengan sikap pria itu yang terus menganggunya.

Meskipun David sama sekali tidak menyapanya, tidak menatap kearahnya bahkan bertingkah seolah mereka sama sekali tidak kenal. Namun jelas pria itu sedang mencari perhatiannya. Kalau ini hanya sebuah kebetulan, jelas tidak ada kebetulan yang terus berlanjut seperti ini. Olive melirik jam ditangannya, tepat pukul 15:00 saat ini toko buku sedang lumayan sepi dan tidak ada pekerjaan yang bisa ia lakukan. Membuat gadis itu mau tidak mau terpaksa harus memikirkan pria itu lagi dan tanpa sadar memperhatikan tingkahnya.

David sendiri masih cuek dengannya, sesekali pria itu mengajak gadis disampingnya ngobrol dengan menutup wajah keduanya dengan buku ditangan, menghindari pandangan dari Olive dan membuat gadis itu tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan, walau sebenarnya seandainya mereka berbicara juga Olive tidak bisa mendengar, namun kali ini pria itu malah sengaja menarik perhatiannya dengan beberapa gerakan.

Neza memperhatikan Olive yang duduk disampingnya, kemudian perhatiannya beralih kearah David yang tampak sedang membuat gadis yang bersamanya tertawa manja, kali ini bahkan gadis itu jelas lebih muda darinya. Neza menggeleng sesaat, kemudian menatap kearah Olive yang tampak sedang sangat kesal, membuat pria itu tidak berani untuk menyapanya lebih dulu. Kemudian ia melihat gadis yang disamping David melangkah pergi keluar, mungkin ketoko cemilan disamping, kali ini sebelum Neza kembali menatap kearah Olive gadis itu sudah berdiri dan melangkah kearah David yang masih duduk ditempatnya.

“Aku minta maaf,” ucap Olive sambil menyangga tubuhnya dengan kedua tangan yang diatas meja dan menatap kearah David, pria itu yang sebelumnya sedang membaca buku ditangannya menengadahkan kepalanya keatas dan menatap tepat dimata gadis itu. Sesaat ia terdiam, seolah tidak menyangka bahwa Olive akan menghampirinya terlebih dahulu bahkan meminta maaf. Tanpa sadar bibirnya membentuk sebuah senyuman yang jelas sedang mati-matian ditahannya.

Bersambung...

lanjut Ke Mr Hero vs Mrs Zero part ~ 08

Detail cerita Mr Hero vs Mrs Zero

Tidak ada komentar:

Posting Komentar